Thursday, December 24, 2015

Penggunaan Minyak Mamala Pada Luka Sabetan Acara Pukul Sapu




Pendahuluan

Luka akibat sabetan Acara Pukul Sapu

Sejak dikenal luas oleh masyarakat  tentang Acara Pukul Sapu di Stadion Mini Hatusela Mamala (pembangunan stadion ini diprakarsai oleh mantan Kapolri Awaludin Djamin tahun 1981) di pulau Ambon, yang menimbulkan banyaknya luka cabikan yang berdarah-darah, terbayang betapa nyeri terasakan oleh para peserta acara tersebut, yang diadakan setiap tanggal delapan Syawal dalam rangka perayaan hari raya tujuh Syawal setiap tahun di negeri Mamala (Ambon). Luka-luka yang ditimbulkan segera dioleskan minyak Mamala. Masyarakat bertanya apakah sedemikian hebatkah minyak tersebut? Bagaimana mungkin minyak kelapa murni yang telah dibacakan doa oleh turunan Imam Tuny berkhasiat menyembuhkan berbagai luka tersebut dalam waktu yang relatif singkat? Bukankkah minyak kelapa sebagai bahan utama minyak Mamala telah diketahui hanya dipakai sebagai minyak goreng saja? Begitu hebatnya kharomah Imam Tuny dengan ilham / petunjuk yang didapatkannya. Khasiat minyak tersebut terjawab pada dekade terakhir ini dengan berbagai hasil penelitian internasional. Dalam narasi ini akan ditampilkan pembahasan mengenai efek minyak kelapa murni sebagai antinyeri, antiinfeksi, untuk kulit yang luka sehingga menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tersebut.

Khasiat Minyak Kelapa Murni Sebagai Anti-Inflamasi, Analgesi, dan Antipiretik

Dalam jurnal Pharm Biol edisi Februari 2010; 48(2): 151-7 yang dilaporkan oleh Intahphuak S dkk menerangkan tentang khasiat antiinflamasi (menurunkan pembengkakan) dari minyak kelapa murni. Minyak kelapa murni  memperlihatkan pengaruh penghambatan peradangan kronis dengan pengurangan terjadinya transudat  granuloma, dan aktivitas serum alkalin-fosfatase. Minyak kelapa murni juga memperlihatkan efek anti-nyeri (analgesik) dan pengaruh menurunkan panas / demam (antipiretik).

Jurnal yang menerangkan tentang ketiga khasiat tersebut.


Khasiat Minyak Kelapa Murni Sebagai Anti-Infeksi

Pada beberapa jurnal penelitian tahun tujuh-puluhan oleh Jon J Kabara dkk, melaporkan khasiat anti-mikroba dari berbagai asam lemak. Mereka menemukan bahwa asam lemak rantai sedang (Medium Chain Fatty Acid / MCFA) berkhasiat membunuh golongan bakteri  gram-positif, tetapi tidak untuk bakteri gram-negatif. Minyak kelapa murni juga memperlihatkan efek pengrusakkan dinding lemak dari berbagai virus, jamur dan protozoa. MCFA, asam laurat sangat berpotensi untuk hal ini. 

Pada J Med Food, Juni 16(6): 499-503, 2013 yang dilaporkan oleh Manohar V dkk,  menjellaskan bahwa sejak diketahui tubuh juga meghasilkan sejumlah kecil monolaurin suatu monogliserida yang telah terbukti membasmi bakteri staphylococcus aureus, maka menimbulkan sejumlah pertanyaan penting apakah dengan mengkonsumsinya dalam jumlah besar, seperti mengkonsumsi minyak kelapa dapat meningkatkan produksi monolaurin untuk membasmi berbagai mikroba. Dalam penelitiannya ini mereka berkesimpulan bahwa monolaurin membantu kerja antibiotik dalam membasmi mikroba.

Laporan penelitian tentang antiinfeksi dari minyak kelapa

Daftar mikroba yang dapat dibasmi oleh minyak kelapa

Laporan tentang khasiat anti-jamur dari minyak kelapa

Laporan tentang khasiat anti-clostridum dari minyak kelapa


Kesimpulan

Begitu besar kharomah para leluhur dari Mamala yang memutuskan penggunaan minyak kelapa murni sebagai bahan dasar nyuwelain matehu yang akhirnya dikenal sebagai Minyak Mamala (Mamala Oil), sebagai obat yang dioleskan pada luka-luka sabetan acara Pukul Sapu setiap hari raya tujuh Syawal di negeri Mamala (Ambon).

Thursday, December 10, 2015

Panduan Mengkonsumsi VCO / Minyak Kelapa Murni / Minyak Mamala untuk Berbagai Penyakit





Kurang lebih hampir empat abad yang lalu Imam Tuny (Imam Mesjid Mamala di pulau Ambon) mendapatkan Ilham dari Allah SWT untuk menggunakan minyak kelapa murni yang dibacakan doa, dalam mengatasi berbagai persoalan kayu yang patah pada pembangunan mesjid. Disusul dengan acara Pukul Sapu  setiap Hari Raya Tujuh Syawal. Untuk membuktikan khasiat minyak kelapa murni yang telah dibacakan doa (minyak Mamala). Akhir-akhir ini, peneliti di dunia terhenyak dengan berbagai khasiat dan fungsi dari minyak kelapa murni / VCO dalam kehidupan kita, yang ditandai dengan munculnya berbagai bentuk produk untuk kesehatan yang bersumber dari minyak kelapa murni ini.  Selama ini minyak Mamala hanya dikenal penggunaannya sebagai obat oles untuk luka akibat sabetan pukul sapu dan gangguan otot atau tulang akibat trauma (Nyuwelain Matehu / minyak Tasala). Penggunaannya sebagai obat (dengan mengkonsumsinya) untuk menyembuhkan berbagai penyakit masih  belum diketahui oleh masyarakat pada umumnya.  Bagaimana cara mengkonsumsi minyak kelapa murni atau VCO untuk maksud tersebut, diuraikan di bawah ini, sebagai berikut:

* Keterangan:  sdm = sendok makan (sekitar 7 ml). sdt = sendok teh (sekitar 3 ml).

Sulit Buang Air Besar, Sembelit: 2 sdm, sehari 3 kali.

Wasir, Ambeien atau Hemorhoid: 2 sdm (boleh 3 sdm) VCO sehari 3 kali, secara rutin selama 30 hari (boleh dicampur dengan 1 buah tomat rebus). Dapat dioleskan pada pada anus yang terluka.

Masuk Angin: minum 2 sdm, sehari 3 kali, dan oleskan merata pada bagian punggung saja atau perut perut saja.

Diare: 2 sdm, tunggu sampai buang air lagi kemudian minum 2 sdm lagi.

Flu Berat, Batuk membandel, radang tenggorokan: (2 sdm + 1 sdm madu + 8 tetes jeruk nipis) 3 x sehari, selama 5 hari.

Pemakaian untuk Suplemen, Menjaga kesehatan, untuk Dewasa : 1 sdm, 1 x sehari setelah makan. untuk Anak-Anak : 1 sdt, 1 x sehari setelah makan. VCO dapat dicampur dengan air susu, jus, bubur, air sirup, sup, dan dengan Habbatussauda. tanpa mengurangi khasiatnya dan tanpa efek samping.
Meningkatkan dan mempertahankan stamina tubuh agar tidak mudah kelelehan saat berolah raga: 2 sdm diminum langsung sebelum berolahraga atau bekerja, kemudian minum air putih. Dapat juga 2 atau 3 sdm VCO dicampur dengan 1 sdm madu dan 1/4 gelas air putih lalu diaduk dan diminum.

Rheumatik, tulang terasa linu, asam urat: 2 sdm, 2 kali (atau 3x) sehari selama 10 hari, setelah kadar asam urat normal minum 2 sdm tiap hari.

Sariawan, gusi berdarah: 2 sdm, dikumur minimal 5 menit, 3 x sehari.

Sakit gigi, infeksi gusi: 2 sdm, dikumur minimal 10 menit dan diulang-ulang sampai hilang sakitnya Insya Allah 1 jam sembuh.

Asma : 2 sdm tiap hari.

Infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kencing: 2 sdm, 3x sehari, 1 bulan.

Plak/karang gigi, Bau Mulut: 1 sdm, dikumur 3 menit setelah gosok gigi. Vco bisa berfungsi sbg antibakteri di mulut, US National Library Of Medicine (www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/ )

Keputihan pada wanita (Pek Tai): 2 sdm, 3x sehari selama 1 bulan. (VCO boleh digunakan untuk mencuci keputihan, caranya gunakan spet 5cc)

Kanker : 2 sdm, 3 x sehari minimal selama 1 bulan, kalau ada benjolan di tubuh juga dioles tipis, setelah meresap diulang lagi minimal 3 x sehari.

Batu Ginjal: 2 sdm, 2 x sehari selama 30 hari, banyak minum air putih.
Kadar Lipoprotein (A) >20 mg/dL (kolesterol LDL) menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang bisa mengakibatkan Jantung Koroner atau Stroke : minum 2 sdm, 3 x sehari. (anjuran: rutin untuk kontrol kadar Lipoprotein (A) ).

Penyakit kulit Herpes: minum 2 sdm, 2 x sehari selama 2 minggu dan oles tipis pada permukaan kulit yang ada bercaknya, setelah meresap diulang lagi minimal 3x sehari.

Gondok: minum 2 sdm, 2x sehari selama 30 hari, dan oleskan pada benjolan 1x sehari.

Membentuk Berat Tubuh Ideal (Menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat, dan menambah berat bagi yang kekurangan berat), Karena VCO membantu fungsi tiroid tetap terjaga dan hilangkan stress pada pankreas. Untuk Menurunkan berat badan (Obesitas) : minum 2 sdm sebelum makan, 3 x sehari. Lakukan aktifitas fisik, minimal 30 menit tiap hari. Untuk Menambah berat badan : minum 2 sdm sesudah makan, 3 x sehari.

Cegah Ostheoporosis, cegah Kanker Prostat, bersihkan Nikotin dalam tubuh: minum 2 sdm tiap hari.

Diabetes: untuk Kadar Gula sampai 400, 2 sdm, 2 x sehari. untuk Kadar Gula diatas 400, 2 sdm 3 x sehari. Diminum 15 menit sebelum makan. minimal 2 bulan sampai 6 bulan, tergantung kronisnya penyakit. Cek kadar gula tiap minggu. Untuk kadar gula yang sudah normal, dosis pemakaian cukup 1 sdm, 2 x sehari, sesudah makan.

Memperlancar Kelahiran (usia kandungan 8 bulan) dan menyehatkan janin, Menjaga kwalitas ASI bagi Ibu menyusui : minum 1 sdm tiap hari.

Menjaga kesehatan bayi (usia diatas 6 bulan): campur bubur/ makanan bayi dengan 5 tetes vco cukup 1 x sehari.

Khusus untuk wanita hamil atau menyusui yang terinfeksi virus HIV, TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes), Cacar Air, Hepatitis, Alergi, Kanker/Tumor. Dianjurkan mengkonsumsi VCO minimal sebanyak 1000 ml. Dosis pemakaian 2 sdm + Propolis 5 tetes + Madu 2 sdm + 1 gelas air putih dicampur dan diminum sesudah makan, 3 x sehari.  Boleh digabung dengan herbal lain agar lebih cepat membunuh virus/bakteri. Dikonsumsi selama hamil /menyusui. Hal ini akan memberikan jumlah yang diperlukan baik asam laurat, asam kaprat, asam kaprilat untuk mencegah bayi/janin tertular virus, juga untuk mematikan virus tersebut.



Penting

Yakinkan diri Anda bahwa kesembuhan datang dari Allah, pemilik semesta Alam.
Pastikan membaca Bismillahirrahmanirrahim (berdoa sesuai keyakinan masing-masing), setiap kali mau mengkonsumsinya atau sesaat sebelum digunakan.
Gunakan  / Minumlah secara rutin.


Sunday, December 6, 2015

Minyak Mamala dan Acara Pukul Sapu



 
Ringkasan Tulisan dari:
Potret Sejarah Pukul Sapu di Negeri Mamala

BUDAYA DAN PERADABAN ISLAM
DI PULAU AMBON
Oleh: Husen Assagaf




Dalam tataran rana budaya lokal Islam di Ambon terjadi konfigurasi antar agama dan budaya yang melahirkan Upacara Ritual Ukuwala Mahiat (Acara Pukul Sapu), Sebagai sebuah kearifan lokal (local wisdom) dari masyarakat negeri Mamala terutama para pemimpinnya yakni Imam Tuny, Latuliu, dan Patty Tiang Bessy (Patty Tembessy). Peranan Imam Tuny sebagai seorang tokoh agama dan ulama yang menyelesaikan persoalan kehidupan sosial keagamaan dengan jalan mistisisme Islam. Dan dengan kesabaran dan kekuatan spritualitasnya, ia dapat membuka tabir antara makhluk dan Sang Khalik untuk memohon dan berdoa kepada-Nya. Sebuah pengalaman keagamaan ( religious experience) oleh Imam Tuny menghadirkan nilai-nilai Ketuhanan (teosentris) dalam mewarnai Upacara Ritual Ukuwala Mahiate (Acara Pukul Sapu). Dengan demikian, maka nilai-nilai ketuhanan (teosentris) dapat dibumikan dalam budaya-budaya Islam (antroposentris). Kehidupan masyarakat Islam sudah terintegrasi dengan kultural lokal dan praktek keagamaan yang masih ditemukan di dunia Islam hingga kini. Kehidupan keagamaan ini juga ditemukan di daerah-daerah Islam di Timur Tengah dan daerah-daerah Islam di Indonesia.
 "Peranan Imam Tuny sebagai seorang tokoh agama dan ulama yang menyelesaikan persoalan kehidupan sosial keagamaan dengan jalan mistisisme Islam. Dan dengan kesabaran dan kekuatan spritualitasnya, ia dapat membuka tabir antara makhluk dan Sang Khalik untuk memohon dan berdoa kepada-Nya."
Agama sebagai wahyu yang diturunkan Tuhan untuk manusia, fungsi dasar nya adalah memberi orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral lewat pengalaman beragama (reiegious experience) yang dengan itu manusia menjadi memiliki kesanggupan, kemampuan dan kepekaan rasa untuk mengenal dan memahami eksistensi Sang Ilahi. Menurut Harun Nasution, unsur-unsur penting yang terdapat dalam agama adalah : 1.   Kekuatan gaib; manusia merasa dirinya lemah dan berhajat kepada kekuatan gaib itu sebagai tempat minta tolong. 2.   Keyakinan manusia bahwa kesejahteraan di dunia ini dan hidupnya di akhirat tergantung pada  adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib. 3. Respons yang bersifat emosional dari manusia. Respons itu bisa mengambil bentuk perasaan takut . 4.   seperti yang terdapat dalam agama-agama primitif atau perasaan cinta seperti yang terdapat pada agama-agama monotisme.  5.  Paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib.

Menurut Koentjaraningrat, religi memang merupakan bagian dari kebudayaan (menghindari istilah agama dan memakai istilah religi yang lebih netral) dan juga ada yang mengatakan bahwa agama adalah semua sistem religi. Koentjaraningrat sepaham dengan Emile Durkeim mengenai dasar-dasar religi yang dituangkan dalam bukunya Les Formes Elementaires De la Vie Religieu se (1912). Menurut Koentjaraningrat, tiap religi merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat komponen, yaitu: 1.   Emosi keagamaan, yang menyebabkan manusia itu bersikap religius. 2.  Sistem keyakinan, yang mengandung segala keyakinan serta bayangan manusia tentang sifat-sifat Tuhan, tentang wujud alam gaib (supernatural) serta segala nilai, norma dan ajaran dari religi yang bersangkutan. 3.  Sistem ritus dan upacara yang merupakan usaha manusia untuk mencari hubungan dengan Tuhan, dewa-dewa atau makhluk-makhluk halus yang mendiami alam gaib. 4.  Umat atau kesatuan sosial yang menganut sistem keyakinan tersebut dan melaksanakan sistem ritus dan upacara.

Goody mendefinisikan ritual sebagai suatu katagori adat perilaku yang dibakukan, dimana hubungan antara sarana-sarana dengan tujuan tidak bersifat intrinsik, dengan kata lain, sifatnya entah irasional atau nonrasional. Ritual dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu : 1. Tindakan Magi, yang dikaitkan dengan penggunaan bahan-bahan yang bekerja karena daya-daya mistik,  2. Tindakan religius, kultus para leluhur, juga bekerja dengan cara ini, 3.    Ritual konstitutif, yang mengungkapkan atau mengubah hubungan sosial dengan merujuk pada pengertian-pengertian mistis, dengan cara ini upacara kehidupan menjadi ikhlas,  4.   Ritual faktitif, yang meningkatkan produktivitas atau kekuatan, atau pemurnian dan perlindungan, atau dengan cara lain meningkatkan kesejahteraan materi kelompok.

Dari teori Goody di atas, maka Acara Pukul Sapu / ukuwala mahiate dapat dikatagorikan pada jenis ritual; tindakan magi, tindakan religius, dan ritual konstitutif. Pada ritual tindakan magi digunakan bahan-bahan di antaranya yakni sapu lidi (ukuwala) dan minyak Mamala / minyak kelapa (nyuwalai). Pada ritual tindakan religius, upacara ini dihubungkan dengan ibadah puasa Ramadhan dan puasa Syawal, dan masjid dijadikan sebagai sesuatu yang melahirkan ritual ini, serta kultus-kultus leluhur yang disajikan dalam proses ritual ukuwala mahiate. Pada tataran ritual konstitutif ini, ditemukan hal-hal yang gaib, ketika Imam Tuny bermunajah dan berdo'a kepada Allah Swt untuk mendapat pertolongan untuk menyambung tiang masjid yang patah atau retak tersebut. Maka dengan kebesaran Allah Swt lewat minyak Mamala / nyuwelai matehu / minyak tasalah dengan kekuatan mistiknya maka kayu tersebut tersambung kembali.


"Pada tataran ritual konstitutif ini, ditemukan hal-hal yang gaib, ketika Imam Tuny bermunajah dan berdo'a kepada Allah Swt untuk mendapat pertolongan untuk menyambung tiang masjid yang patah atau retak tersebut. Maka dengan kebesaran Allah Swt lewat minyak Mamala (nyuwelai matehu/ minyak tasalah) dengan kekuatan mistiknya maka kayu tersebut tersambung kembali."


Sehubungan dengan itu masyarakat negeri Mamala mengekspresikan sebuah kemenangan setelah melaksanakan puasa di bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan puasa sunnah Syawal kemudian puncaknya dilaksanakan upacara ukuwala mahiate / pukul sapu. Sebuah kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat negeri Mamala dengan memadukan pemahaman dan pengamalan ajaran agama dengan muatan kebudayaan lokal. Tiga moment serangkai yang tidak bisa dipisahkan yakni pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan, puasa sunnah di bulan Syawal, dan upacara ritual ukuwala mahiate. Terkait dengan ini dalam buku M. Natsir H.A.R. Gibb mengatakan bahwa Islam is indeed much more than a system of theologi, it is a complete civilization (Islam sesungguhnya lebih dari sekedar sebuah agama, ia adalah sualu peradaban yang sempurna ).

Dalam upacara ukuwala mahiat / pukul sapu terdapat makna-makna kearifan budaya lokal yang terlahir dari interpretasi konteks sejarah keagamaan yang dialami oleh komunitas masyarakat negeri Mamala untuk dipentaskan dalam sebuah tradisi adat yang sangat kuat yang diwariskan dari budaya leluhur mereka dan diteruskan untuk generasi berikutnya sampai sekarang Masyarakat negeri Mamala di Kecamatan Leihitu (pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah mempunyai.satu adat berupa upacara ritual ukuwala mahiate. Upacara ritual ini dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari kegiatan keagamaan. Upacara ritual ini lebih dikenal oleh masyarakat kota Ambon dengan Pukul Sapu. Upacara ritual ini menarik untuk di kaji baik dari berbagai sudut pandang. Olehnya itu buku ini akan meninjau upacara ritual ukuwala mahiate tersebut dari sudut pandangan teologi dan antropologi agama. Topik utama adalah Pelaksanaan Upacara Ritual Ukuwala Mahiate disertai simbol-simbol yang digunakan serta makna simboi-simbol tersebut.

Olehnya itu buku ini akan meninjau upacara ritual ukuwala mahiate tersebut dari sudut pandangan teologi dan antropologi agama. Topik utama adalah Pelaksanaan Upacara Ritual Ukuwala Mahiate disertai simbol-simbol yang digunakan serta makna simboi-simbol tersebut.

Untuk kajian lebih lanjut, bukunya dapat diperoleh di toko-toko buku seluruh Indonesia.