Beberapa penelitian telah
mengungkap bahwa konsumsi minyak kelapa (Minyak Mamala), terutama VCO, dapat membantu
penyembuhan diabetes mellitus. Hal ini disebabkan VCO mengandung asam lemak
jenuh rantai sedang (medium chain fatty acids atau MCFA) yang tinggi, terutama
asam laurat dengan kandungan antara 43—53% dari total asam lemak. Keberadaan
MCFA ini memiliki peran ganda, yaitu dapat menginduksi sekresi insulin dan
memperbaiki fungsi insulin.
Berbeda dengan lemak lainnya,
MCFA dalam VCO tidak mengalami sirkulasi dalam aliran darah, tetapi langsung ke
hati yang akan diubah menjadi energi. Jadi, asupan minyak kelapa akan diubah
menjadi energi dan bukan disimpan sebagai lemak tubuh penderita. Asupan minyak
kelapa juga terbukti dapat meningkatkan penyerapan mineral Ca dan Mg bila
terjadi defisiensi kedua mineral tersebut pada tubuh, yaitu suatu kondisi yang
sering dijumpai pada penderita diabetes. Suplementasi kalsium dapat
meningkatkan kepekaan insulin pada populasi tertentu, sedangkan suplementasi
magnesium dapat meningkatkan sekresi insulin dan atau meningkatkan kepekaan insulin
serta asupan glukosa periferal.
Untuk memenuhi kebutuhan
kalsium dan magnesium ini, bisa penderita dapatkan melalui banyak mengonsumsi
sayuran berdaun hijau, brokoli, dan beberapa jenis kacang-kacangan (kecuali
kacang polong). Suplementasi VCO terbukti pula dapat menurunkan total
kolesterol, trigliserida, fosfolipida, kolesterol LDL dan VLDL, serta
meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam plasma darah dan jaringan. Selain itu,
suplementasi VCO dapat pula meningkatkan status antioksidan. Senyawa yang diduga
kuat berperan adalah polifenol yang terkandung dalam VCO, terutama dari
golongan flavanon dan dihidroflavonol. Kandungan polifenol total pada VCO
sekitar 84 mg per 100 g, ini lebih tinggi dari kandungan polifenol total pada
minyak kopra (minyak kelapa dengan proses pemanasan) yang hanya 64,4 mg per 100
g.
Dapat disimpulkan bahwa
suplementasi VCO pada penderita diabetes merupakan hal yang sangat
menguntungkan. Selain dapat menurunkan kadar gula darah melalui mekanisme
stimulasi sekresi insulin dan perbaikan fungsi insulin, juga dapat mencegah
komplikasi diabetes karena tingginya aktivitas antioksidan dan efek
antihiperlipidemik yang dimiliki VCO. Dalam standar medis konvensional,
penderita diabetes melitus tipe 1 (tergantung insulin) harus menjalani terapi
injeksi insulin secara teratur setiap kali akan mengonsumsi makanan. Konsumsi
VCO berguna bagi penderita diabetes melitus tipe 1 dalam hal pencegahan dan
penundaan komplikasi diabetes. Konsumsi VCO secara teratur akan memperbaiki
sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan, mengurangi penumpukan glukosa
dalam darah, dan dapat mengurangi dosis injeksi insulin.
Virgin Coconut Oil dapat
membantu sekresi insulin di kelenjar pankreas. Kapasitas insulin yang kurang
daripada kebutuhan tubuh merupakan penyebab utama diabetes.
Khasiat minyak kelapa murni
antara lain mencegah infeksi yang sering dialami penderita diabetes, mencegah
komplikasi, dan membantu mengaktifkan sel yang tidak sanggup menyerap glukosa
pada penderita diabetes yang memiliki cukup insulin. Saat sel kekurangan
glukosa, kebutuhan energi dipenuhi dengan cara memecah protein dan cadangan
lemak. Pantas bobot penderita kencing manis gampang merosot. Pada kasus
diabetes tipe II ada beberapa kemungkinan: hiperinsulin, hiposinsulin, dan
normal insulin. VCO mampu mengendalikan semuanya. Pada kasus kekurangan
insulin, VCO membantu sekresi insulin oleh kelenjar pankreas.
Dosis konsumsi VCO yang
dianjurkan untuk penderita diabetes melitus tipe 1 adalah 3×2 sendok makan
(sdm) per hari, masing-masing dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan. VCO juga
cocok untuk pengobatan penderita diabetes melitus tipe 2 (tidak tergantung
insulin). VCO secara bertahap dapat memperbaiki sensitivitas sel terhadap
insulin. Jika dikonsumsi secara rutin, secara berangsur-angsur penderita dapat
mengurangi dosis pemakaian obat antidiabetika oral. Bahkan, pada akhirnya dapat
menghentikannya sama sekali dengan catatan penderita harus tetap menganut pola
konsumsi makanan seimbang dan sehat serta terus melakukan olahraga secara
rutin.
Dosis pengobatan untuk
penderita diabetes melitus tipe 2 bervariasi, tergantung pada keparahan
penyakitnya:
Untuk penderita dengan kadar
gula darah > 300 mg/dl maka untuk menurunkan kadar gula tersebut menjadi
sekitar 200 mg/dl diperlukan dosis sedikitnya 9 sendok makan per hari.
Konsumsinya dapat dipecah menjadi 3×3 sendok makan, masing-masing dikonsumsi 15
menit sebelum makan. Setelah kadar gula darah turun sekitar 200 mg/dl maka
dosis dapat diturunkan menjadi 3×2 sendok makan per hari, masing-masing
dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan.
Setelah kadar gula darah turun
di bawah 200 mg/dl maka dosis dapat diturunkan menjadi 3×1 sendok makan per
hari, masing-masing dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan. Setelah kadar gula
darah menjadi normal (di bawah 126 mg/dl), konsumsi VCO masih boleh diteruskan
dengan dosis antara 1-3 sendok makan per hari untuk mempertahankan kadar gula
darah dalam batas normal. Kondisi ini dapat dicapai bila penderita secara ketat
juga mengatur pola makannya secara baik dan seimbang, serta secara reguler
melakukan olahraga ringan.
Sebenarnya pengobatan diabetes
adalah menyangkut pengaturan pola makan dan gaya hidup, serta berolahraga
secara teratur. Penggunaan obat-obatan kimia maupun alternatif (termasuk VCO)
tidak dapat menggantikan pola makan dan olahraga. Jadi, jangan sampai
mentang-mentang sudah minum VCO kemudian beranggapan bisa makan seenaknya.
Selain itu, penderita diabetes harus menghindari merokok dan mengurangi
konsumsi minuman beralkohol. Merokok dan alkohol terbukti dapat mengurangi
penyerapan glukosa ke dalam sel dan juga mengurangi sensitivitas insulin.
Penderita harus membatasi atau
menghindari gula dan karbohidrat. Ini termasuk kentang, sedikit nasi, roti,
susu, dan buah-buahan manis yang biasanya dianjurkan oleh dokter. Ganti makanan
yang kaya akan karbohidrat dengan banyak sayur dan buah-buahan tidak manis,
serta daging. Nasi bisa diganti dengan beras merah, bubur kacang hijau, atau
bubur wortel, ditambah dengan banyak sayur, terlebih brokoli, bayam, dan pare
yang sangat baik untuk pasien diabetes. Anda bisa membuat variasi cap cay di
sini.
Hindari segala jenis mie dan
bihun (kecuali mie atau bihun buatan sendiri yang tidak ada lilin pengawet dan
pewarnanya), karena bahan aditif pada mie atau bihun berefek negatif pada
sistem pencernaan dan hormonal kita. Untuk buah-buahan, hindari buah yang
manis. Pepaya, mangga, pisang, dan lainnya adalah buah yang manis jika matang.
Jika penderita ingin mengonsumsinya, carilah yang setengah matang.
Olahraga secara teratur dapat
mengurangi resistensi insulin sehingga insulin dapat digunakan secara lebih
baik oleh sel-sel tubuh dan dosisnya dapat diturunkan. Jenis olahraga yang
dianjurkan tergantung dari individu penderita dengan mempertimbangkan minat,
kondisi fisik, kapasitas, dan motivasi. Olahraga harus dilakukan secara
teratur, sebaiknya 5—6 kali per minggu untuk mengurangi berat badan bagi yang
gemuk. Oleh karena kebanyakan penderita diabetes tidak aktif maka olahraga
harus dimulai secara perlahan dan yang ringan-ringan (misalnya jalan kaki atau
bersepeda) maka secara perlahan dinaikkan untuk menghindari efek-efek yang
tidak diinginkan seperti cedera, hipoglikemia, dan masalah jantung.
Sumber:
https://healdiabetesi.wordpress.com/2014/02/09/aplikasi-praktis-terapi-vco-dan-nutrisi-untuk-diabetes-melitus/
No comments:
Post a Comment