Pendahuluan
Luka akibat sabetan Acara Pukul Sapu |
Sejak dikenal luas oleh
masyarakat tentang Acara Pukul Sapu di
Stadion Mini Hatusela Mamala (pembangunan stadion ini diprakarsai oleh mantan
Kapolri Awaludin Djamin tahun 1981) di pulau Ambon, yang menimbulkan banyaknya
luka cabikan yang berdarah-darah, terbayang betapa nyeri terasakan oleh para
peserta acara tersebut, yang diadakan setiap tanggal delapan Syawal dalam
rangka perayaan hari raya tujuh Syawal setiap tahun di negeri Mamala (Ambon). Luka-luka
yang ditimbulkan segera dioleskan minyak Mamala. Masyarakat bertanya apakah
sedemikian hebatkah minyak tersebut? Bagaimana mungkin minyak kelapa murni yang
telah dibacakan doa oleh turunan Imam Tuny berkhasiat menyembuhkan berbagai
luka tersebut dalam waktu yang relatif singkat? Bukankkah minyak kelapa sebagai
bahan utama minyak Mamala telah diketahui hanya dipakai sebagai minyak goreng
saja? Begitu hebatnya kharomah Imam Tuny dengan ilham / petunjuk yang
didapatkannya. Khasiat minyak tersebut terjawab pada dekade terakhir ini dengan
berbagai hasil penelitian internasional. Dalam narasi ini akan ditampilkan
pembahasan mengenai efek minyak kelapa murni sebagai antinyeri, antiinfeksi, untuk
kulit yang luka sehingga menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tersebut.
Khasiat Minyak Kelapa Murni Sebagai Anti-Inflamasi, Analgesi, dan
Antipiretik
Dalam jurnal Pharm Biol edisi Februari
2010; 48(2): 151-7 yang dilaporkan oleh Intahphuak S dkk menerangkan tentang khasiat
antiinflamasi (menurunkan pembengkakan) dari minyak kelapa murni. Minyak kelapa
murni memperlihatkan pengaruh
penghambatan peradangan kronis dengan pengurangan terjadinya transudat granuloma, dan aktivitas serum
alkalin-fosfatase. Minyak kelapa murni juga memperlihatkan efek anti-nyeri
(analgesik) dan pengaruh menurunkan panas / demam (antipiretik).
Jurnal yang menerangkan tentang ketiga khasiat tersebut. |
Khasiat Minyak Kelapa Murni Sebagai Anti-Infeksi
Pada beberapa jurnal penelitian
tahun tujuh-puluhan oleh Jon J Kabara dkk, melaporkan khasiat anti-mikroba dari
berbagai asam lemak. Mereka menemukan bahwa asam lemak rantai sedang (Medium
Chain Fatty Acid / MCFA) berkhasiat membunuh golongan bakteri gram-positif, tetapi tidak untuk bakteri
gram-negatif. Minyak kelapa murni juga memperlihatkan efek pengrusakkan dinding
lemak dari berbagai virus, jamur dan protozoa. MCFA, asam laurat sangat
berpotensi untuk hal ini.
Pada J Med Food, Juni 16(6):
499-503, 2013 yang dilaporkan oleh Manohar V dkk, menjellaskan bahwa sejak diketahui tubuh juga
meghasilkan sejumlah kecil monolaurin suatu monogliserida yang telah terbukti
membasmi bakteri staphylococcus aureus, maka menimbulkan sejumlah pertanyaan
penting apakah dengan mengkonsumsinya dalam jumlah besar, seperti mengkonsumsi
minyak kelapa dapat meningkatkan produksi monolaurin untuk membasmi berbagai
mikroba. Dalam penelitiannya ini mereka berkesimpulan bahwa monolaurin membantu
kerja antibiotik dalam membasmi mikroba.
Laporan penelitian tentang antiinfeksi dari minyak kelapa |
Daftar mikroba yang dapat dibasmi oleh minyak kelapa |
Laporan tentang khasiat anti-jamur dari minyak kelapa |
Laporan tentang khasiat anti-clostridum dari minyak kelapa |
Kesimpulan
Begitu besar kharomah para
leluhur dari Mamala yang memutuskan penggunaan minyak kelapa murni sebagai
bahan dasar nyuwelain matehu yang akhirnya dikenal sebagai Minyak Mamala
(Mamala Oil), sebagai obat yang dioleskan pada luka-luka sabetan acara Pukul
Sapu setiap hari raya tujuh Syawal di negeri Mamala (Ambon).
No comments:
Post a Comment